Minggu, 27 Januari 2013

Mengendalikan partikel di dunia Kuantum – Pemenang Nobel Fisika tahun 2012


Serge Haroche dan David J. Wineland secara terpisah menemukan dan mengembangkan metode untuk mengukur dan memanipulasi partikel individu sambil menjaga sifat alami mekanika-kuantum mereka, dimana sebelumnya dianggap tak mungkin dicapai.
Pemenang Nobel telah membuka pintu era baru percobaan dengan fisika kuantum dengan menunjukkan pengamatan secara langsung terhadap partikel kuantum secara individu tanpa menghancurkan mereka. Untuk partikel cahaya atau materi tunggal, hukum fisika klasik berhenti berlaku dan fisika kuantum mengambil alih. Tetapi partikel tunggal tidak dengan mudah diisolasi dari lingkungan sekitarnya, dan mereka kehilangan sifat misteri kuantum mereka segera setelah mereka berinteraksi dengan dunia luar. Dengan demikian fenomena yang tampaknya aneh yang diprediksikan oleh fisika kuantum tidak bisa langsung diamati, dan peneliti hanya bisa melakukan percobaan pikiran (biasanya menggunakan matematika) yang mungkin saja secara prinsip dapat mewujudkan fenomena aneh.
Melalui metode cerdik laboratorium Haroche dan Wineland bersama-sama dengan kelompok peniliti mereka telah berhasil mengukur dan mengendalikan keadaan kuantum yang sangat rapuh, yang sebelumnya dianggap tidak dapat diakses dengan pengamatan langsung. Metode baru ini memungkinkan mereka untuk memeriksa, mengontrol dan menghitung partikel.
Metode mereka memiliki banyak kesamaan. David Wineland memerangkap atom bermuatan listrik atau ion, mengendalikan dan mengukur cahayanya, atau foton.
Serge Haroche menggunakan pendekatan terbalik. Beliau mengendalikan dan mengukur foton (partikel cahaya) yang terperangkap dengan mengirim atom melalui perangkap.
Kedua pemenang bekerja di bidang optika kuantum yaitu mempelajari interaksi dasar menggunakan cahaya dan materi, bidang yang terlihat sangat maju sejak era tahun 1980 an. Metode yang mencengangkan ini telah memungkinkan bidang penelitian ini untuk mengambil langkah pertama membangun jenis baru komputer super cepat didasarkan pada fisika kuantum. Mungkin komputer kuantum akan mengubah tiap jengkal kehidupan di abad ini sebagaimana komputer klasik yang dilakukan abad sebelum ini. Penelitian ini juga menyebabkabkan untuk membangun jam yang sangat tepat dimana bisa menjadi dasar masa depan untuk standar waktu yang baru, dengan lebih dari seratus kali lipat presisi dari jam cesium yang digunakan sekarang.

Kamis, 24 Januari 2013

Karakter dalam Pembelajaran Fisika



Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari zat dan interaksi komponen-komponennya. Sudah dikenal di masyarakat umum bahwa Fisika merupakan salah satu bidang ilmu yang tergolong “keras” atau tidak mudah dipahami. Fisika dianggap sebagai mata pelajaran dengan kumpulan rumus-rumus yang menjerumuskan siswa dengan hafalan yang memusingkan kepala. Anggapan tersebut, didukung oleh fakta bahwa banyak dari siswa memiliki nilai Fisika termasuk yang terendah di antara seluruh mata pelajaran di sekolah sampai perguruan tinggi.
Hal ini sungguh memprihatinkan, karena sains merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai terlebih dahulu dalam rangka penguasaan teknologi pada jaman modern ini. Kita lihat saja, setiap perkembangan sebuah teknologi hamper dapat dipastikan didahului oleh penemuan sebuah gejala fisis baik di tataran makro, mikro sampai nano.
Kembali kami ingatkan tentang tujuan pembelajaran Fisika dalam kurikulum pendidikan di negara kita. Di sana disebutkan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: 
  1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain
  3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
  4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
  5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seorang penulis buku yang bernama Siti Rohmah pernah mengatakan bahwa memahami konsep-konsep dan selanjutnya  memahami prinsip yang menyatakan hubungan antara konsep adalah langkah awal dan sangat penting dalam belajar fisika. Oleh sebab itu, di dalam pembelajaran fisika, unsur kepemahaman atau pengertian jauh lebih dominan daripada unsur hafalan.
Semoga tulisan singkat ini dapat mengingatkan terutama untuk diri saya pribadi mengenai makna dari sebuah pembelajaran Fisika. Selalu berharap agar menjadikan siswa-siswa kita memiliki karakter layaknya seorang fisikawan muda yang mengagungkan kebesaran Tuhannya, bersikap ilmiah, berpikir analisis serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan pengalamannya.


Jumat, 04 Januari 2013

Misteri Bola dari Luar Angkasa di Nambia Terungkap


NAMIBIA - Bola logam dari luar angkasa yang jatuh di Namibia akhirnya terungkap. Benda langit tersebut sebelumnya sempat membuat heboh warga di benua Afrika tersebut. Lalu benda apakah yang menghebohkan tersebut?
Menurut para peneliti yang melakukan penyelidikan atas benda tersebut mengungkapkan, kemungkinan besar tangki bahan bakar dari sebuah roket tak berawak. Bola logam ini mempunyai berat 6 kilogram dengan diameter 1,1 meter, ditemukan di dekat sebuah desa di sebuah padang rumput terpencil sekitar 750km dari ibukota, Windhoek.
Warga melaporkan bahwa mendengar ledakan kecil beberapa kali beberapa hari sebelumnya dan otoritas yang berwajib bingung menghubungi NASA dan badan antariksa Eropa. Sedangkan internet mulai berputar-putar soal rumor bahwa hal itu mungkin menjadi bukti kehidupan mahluk asing di luar Bumi.
Dilansir melalui The Age, Selasa (27/12/2011), para ilmuwan berspekulasi bahwa itu adalah tangki hidrazin 39 liter, yang biasanya digunakan pada roket tak berawak untuk meluncurkan satelit. Namun mereka tidak menjelaskan mengapa bola tersebut jatuh ke dalam suatu jejak geografis tertentu.
Dalam 20 tahun terakhir, beberapa bola serupa dikabarkan telah jatuh di Afrika Selatan, Australia dan Amerika Latin.


Misteri Bola dari Luar Angkasa di Nambia Terungkap

PENEMUAN MATAHARI BARU


Penemuan Matahari BaruBerita Terbaru, Astronom NASA untuk pertama kalinya menemukan planet yang mirip dengan Matahari. Benarkah ada 2 matahari dalam tata surya kita? Memang bintang itu bersinar berwarna kekuning-kuningan namun tidak seterang matahari dan tidak besar seperti matahari melainkan hanyalah bintang katai merah kecil. Bintang katai itu lebih redup dan lebih dingin. Astronomi mengklarifikasi tentang penemuan planet baru yang mirip dengan matahari itu. Mereka menjelaskan bahwa nama planet baru itu adalah planet Gliese 581. Kehadiran Gliese 581 ini disertai dengan penemuan planet yang mengitari Gliese 581. Planet yang disebut-sebut exoplanet ini memiliki kesamaan hampir mirip dengan bumi hanya ukurannya memiliki besar 2 kali lipat dari bumi. Exoplanet itu memiliki suhu yang cocok bagi makhluk hidup yang berkisar antara 0-40 derajat dan air di planet itu masih berbentuk cairan tidak membeku dan sebagian wilayah masih berbentuk batuan jadi planet ini disinyalir planet layak huni manusia. Penemuan ini akan terus dikembangkan oleh para peneliti. Jika memang bisa dijadikan layak huni manusia, planet itu akan dijadikan tempat ruang angkasa.

Penemuan baru-baru ini telah ditemukan yang disebut-sebut sebagai matahari tersebut. Penemuan ini dilihat langsung oleh teleskop Herschel milik Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) yang baru diluncurkan tanggal 14 mei 2010 kemarin. Teleskop ini mampu menangkap gelombang-gelombang yang tak bisa dilihta oleh teleskop lain. Calon bintang raksasa ini disinyalir memiliki panas yang lebih daripada matahari. Saat ini bintang itu masih berbentuk embrio dan diperkirakan akan tumbuh terus menjadi bintang raksasa yang pernah ada di galaksi Bima Sakti pada ribuan tahun mendatang. Pertumbuhan bintang ini sebagai ilmu untuk penelitian tentang proses terjadinya bintang dengan menggunakan teleskop herschel. “Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi,” ungkap ilmuwan teleskop herschel.

PERKEMBANGAN ASTRONOMI MODERN


1.      PENGERTIAN DASAR ASTRONOMI
Astronomi, yang secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka. Astronomi adalah salah satu di antara sedikit ilmu pengetahuan di mana amatir masih memainkan peran aktif, khususnya dalam hal penemuan dan pengamatan fenomena sementara. Astronomi jangan dikelirukan dengan astrologi, ilmu semu yang mengasumsikan bahwa takdir manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda; astronom menggunakan metode ilmiah, sedangkan astrolog tidak.

2.      CABANG-CABANG ILMU ASTRONOMI
Ada beberapa pengklarifikasian dalam ilmu astronomi sebagai berikut :
•         Astrometri: cabang ilmu Astronomi yang mempelajari hubungan geometris benda-benda angkasa, meliputi: kedudukan benda-benda angkasa, jarak benda angkasa yang satu dengan yang lain, ukuran benda angkasa, rotasi dan revolusinya.. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita.
•         Kosmologi: penelitian alam semesta sebagai seluruh dan evolusinya.
•         Fisika galaksi: penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain.
•         Astronomi ekstragalaksi: penelitian benda (sebagian besar galaksi) di luar galaksi kita.
•         Pembentukan galaksi dan evolusi: penelitian pembentukan galaksi, dan evolusi mereka.
•         Ilmu planet: penelitian planet dan tata surya.
•         Fisika bintang: penelitian struktur bintang.
•         Evolusi bintang: penelitian evolusi bintang dari pembentukan mereka sampai akhir mereka sebagai bintang sisa.
•         Pembentukan bintang: penelitian kondisi dan proses yang menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas, dan proses pembentukan itu sendiri.

3.      SEJARAH PERKEMBANGAN ASTRONOMI MODERN
Sistem Copernicus yang baru tentang alam semesta menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta, serta terdapat tiga jenis gerakan bumi. Tiga jenis gerakan bumi itu adalah gerak rotasi bumi (perputaran bumi pada porosnya),gerak revolusi (gerak bumi mengelilingi matahari) dan suatu girasi perputaran sumbu bumi yang mempertahankan waktu siang dan malam sama panjangnya.Teori Copernicus tersebut ditulis tangan dan diedarkan di antara kawan-kawannya pada tahun 1530.Teori Copernicus menjadi semakin terkenal dan menarik perhatian seorang ahli matematika dari wittenberg bernama George Rheticus (1514-1576). Rheticus kemudian belajar bersama Copernicus dan pada tahun 1540 menerbitkan buku tentang teori Copernicus.Akhirnya Copernicus menerbitkan hasil karyanya sendiri pada tahun 1543 berjudul On the Revolutions Of the Celestial Orbs.
Buku copernicus dicetak di Nuremberg, pada awalnya di bawah supervisi Rheticus, kemudian dilanjutkan di bawah supervisi Andreas Osiander, seorang pastor Lutheran. Osiander menambahkan kata pengantar untuk karya Copernicus dengan menyatakan bahwa teori yang baru itu tidak harus benar,dan dapat dipandang semata-mata sebagai suatu kecocokan metode matematis tentang benda-benda langit.Copernicus sendiri tidak berpendapat begitu. Ia berpendapat bahwa sistem semesta yang dikemukakannya adalah nyata.
Copernicus berpendapat bahwa sistem yang dikemukakan oleh ptolemous ‘tidak cukup tepat, tidak cukup memuaskan pikiran’, karena ptolemous beranjak langsung dari karya kelompok Pythagoras. Untuk menjelaskan gerakan benda-benda langit, ptolemous menganggap bahwa benda-benda langit itu bergerak melingkar dengan kecepatan angular yang tidak sama relatif terhadap pusatnya, kecepatan anguler itu hanya sama terhadap titik di luar pusat lingkaran itu. Menurut copernicus, asumsi itu merupakan kesalahan pokok dari sistem ptolemous. Akan tetapi hal ini bukan hal pokok yang dikemukakan oleh copernicus. Kritik utama yang dikemukakan oleh copernicus kepada para ahli astronomi pendahulunya adalah, dengan menggunakan aksioma-aksiomanya, mereka telah gagal menjelaskan gerakan benda-benda langit yang teramati dan juga teori-teori yang mereka kembangkan melibatkan sistem yang rumit yang tidak perlu. Copernicus menilai para pendahulunya dengan mengatakan : “di dalam metode yang dikembangkan, mereka telah mengabaikan hal-hal penting atau menambahkan hal-hal yang tidak perlu”.
Copernicus memusatkan perhatian pada hal yang terakhir. Ia melihat bahwa para leluhurnya telah menambahkan tiga gerakan bumi untuk setiap benda langit agar sampai pada kesimpulan bahwa bumi berada diam di pusat putaran. Ketiga lingkaran tersebut telah ditambahkan untuk setiap benda langit di dalam sistem geometris bangsa Yunani untuk menjelaskan gerakan benda-benda langit dengan bumi sebagai pusatnya. Copernicus berpendapat bahwa lingkaran-lingkaran tersebut tidak diperlukan dengan berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbuhnya setiap hari dan bergerak melintasi orbitnya mengitari matahari setiap tahun. Dengan cara demikian, Copernicus mengurangi jumlah lingkaran yang diperlukan untuk menjelaskan gerakan benda-benda langit.
Di dalam sistem Copernicus, bumi berputar mengitari matahari, seperti planet-planet lainnya. Bumi menjalani gerakan yang seragam dan melingkar sebagai benda langit, suatu gerakan yang sejak lama diyakini sebagai gerakan yang sempurna. Lebih jauh, copernicus menekankan kesamaan antara bumi dengan benda-benda langit lainnya bahwa semuanya memiliki gravitasi. Gravitasi ini tidak berada di langit, melainkan bekerja pada materi, seperti bumi dan benda-benda langit memiliki gaya ikat dan mempertahankannya dalam suatu lingkaran yang sempurna. Untuk hal ini penjelasan copernicus agak berbau teologis : “menurut saya gravitasi tidak lain daripada suatu kekuatan alam yang diciptakan oleh pencipta agar supaya semuanya berada dalam kesatuan dan keutuhan. Kekuatan seperti itu mungkin juga dimiliki oleh matahari, bulan dan planet-planet agar semuanya tetap bundar”
Dengan sistem Copernicus, perhitungan astronomi dibuat menjadi lebih mudah, karena melibatkan jumlah lingkaran yang lebih sedikit. Tetapi prakiraan posisi planet-planet dan perhitungan lainnya tidak lebih tepat daripada dihitung dengan menggunakan sistem ptolemous, keduanya masih memiliki kesalahan sekitar satu persen. Selanjutnya terdapat keberatan-keberatan terhadap sistem Copernicus. Pertama, dan mungkin tidak terlalu serius ketika itu, adalah kenyataan bahwa pusat tata surya tidak tepat berada pada matahari. Copernicus menempatkan pusat tatasurya pada pusat orbit bumi, yang tidak persis berada pada matahari, untuk menjelaskan perbedaan panjang musim-musim. Beberapa filsuf berpendapat bahwa pusat tata surya haruslah berada pada suatu obyek nyata, meskipun banyak juga yang menerima bahwa titik geometris dapat dipakai sebagai pusat tatasurya. Selanjutnya, para pendukung aristoteles berpendapat bahwa gravitasi bekerja ke arah titik geometris tersebut, sebagai pusat tatasurya, yang tidak harus sama dengan pusat bumi.
Keberatan kedua, yang lebih serius, menyatakan bahwa bila bumi berputar, maka udara cenderung tertinggal di belakang, hal ini akan menimbulkan angin yang arahnya ke timur. Copernicus memberikan dua jawaban untuk keberatan timur. Pertama, yang merupakan suatu jenis penjelasan abad pertengahan, yaitu udara berputar bersama-sama dengan bumi karena udara berisi partikel-partikel bumi yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan bumi. Maka bumi menarik udara berputar bersama-sama dengan bumi karena udara bersisi partikel-partikel bumi. Maka bumi menarik udara berputar dengan bumi. Jawaban kedua yang bersifat modern, udara berputar tanpa hambatan karena udara berdampingan dengan bumi yang terus menerus berputar. Keberatan yang sama adalah apabila sebuah batu dilemparkan ke atas maka batu itu akan tertinggal oleh bumi yang berputar, sehingga kalau batu itu jatuh akan berada di sebelah barat proyeksi batu itu. Untuk keberatan ini, copernicus menjawab ‘karena benda-benda yang ditarik ke tanah oleh beratnya adalah terbuat dari tanah, maka tidak diragukan bahwa benda-benda itu memiliki sifat yang sama dengan bumi secara keseluruhan, sehingga berputar bersama-sama dengan bumi’

4.      KONTRIBUSI ILMUWAN MUSIM DALAM BIDANG ASTRONOMI
Copernicus sebagai penemu ilmu astronomi modern. Selain itu, tokoh-tokoh astronomi Eropa lainnya seperti Regiomantanus, Kepler dan Peubach tak mungkin mencapai sukses tanpa jasa Al-Batani ( salah satu Ilmuwan Astronomi Islam ). Astronomi Islam Setelah runtuhnya kebudayaan Yunani dan Romawi pada abad pertengahan, maka kiblat kemajuan ilmu astronomi berpindah ke bangsa Arab. Astronomi berkembang begitu pesat pada masa keemasan Islam (8 - 15 M). Karya-karya astronomi Islam kebanyakan ditulis dalam bahasa Arab dan dikembangkan para ilmuwan di Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol dan Asia Tengah.
Salah satu bukti dan pengaruh astronomi Islam yang cukup signifikan adalah penamaan sejumlah bintang yang menggunakan bahasa Arab, seperti Aldebaran dan Altair, Alnitak, Alnilam, Mintaka (tiga bintang terang di sabuk Orion), Aldebaran, Algol, Altair, Betelgeus.
Selain itu, astronomi Islam juga mewariskan beberapa istilah dalam `ratu sains' itu yang hingga kini masih digunakan, seperti alhidade, azimuth, almucantar, almanac, denab, zenit, nadir, dan vega. Kumpulan tulisan dari astronomi Islam hingga kini masih tetap tersimpan dan jumlahnya mencapaii 10 ribu manuskrip. Ahli sejarah sains, Donald Routledge Hill, membagi sejarah astronomi Islam ke dalam empat periode. Periode pertama (700-825 M) adalah masa asimilasi dan penyatuan awal dari astronomi Yunani, India dan Sassanid. Periode kedua (825-1025) adalah masa investigasi besar-besaran dan penerimaan serta modifikasi sistem Ptolomeus. Periode ketiga (1025-1450 M), masa kemajuan sistem astronomi Islam. Periode keempat (1450-1900 M), masa stagnasi, hanya sedikit kontribusi yang dihasilkan.
Sejumlah, ahli astronomi Islam pun bermunculan, Nasiruddin at-Tusi berhasil memodifikasi model semesta episiklus Ptolomeus dengan prinsip-prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-benda langit. Selain itu, ahli matematika dan astronomi Al-Khawarizmi, banyak membuat tabel-tabel untuk digunakan menentukan saat terjadinya bulan baru, terbit-terbenam matahari, bulan, planet, dan untuk prediksi gerhana. Ahli astronomi lainnya, seperti Al-Batanni banyak mengoreksi perhitungan Ptolomeus mengenai orbit bulan dan planet-planet tertentu. Dia membuktikan kemungkinan gerhana matahari tahunan dan menghitung secara lebih akurat sudut lintasan matahari terhadap bumi, perhitungan yang sangat akurat mengenai lamanya setahun matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
Astronom Islam juga merevisi orbit bulan dan planet-planet. Al-Battani mengusulkan teori baru untuk menentukan kondisi dapat terlihatnya bulan baru. Tak hanya itu, ia juga berhasil mengubah sistem perhitungan sebelumnya yang membagi satu hari ke dalam 60 bagian (jam) menjadi 12 bagian (12 jam), dan setelah ditambah 12 jam waktu malam sehingga berjumlah 24 jam. Buku fenomenal karya Al-Battani pun diterjemahkan Barat.
Ilmuwan Islam begitu banyak memberi kontribusi bagi pengembangan dunia astronomi. Buah pikir dan hasil kerja keras para sarjana Islam di era tamadun itu diadopsi serta dikagumi para saintis Barat. Inilah beberapa ahli astronomi Islam dan kontribusi yang telah disumbangkannya bagi pengembangan `ratu sains' itu.
1.      Al-Battani (858-929)
 Sejumlah karya tentang astronomi terlahir dari buah pikirnya. Salah satu karyanya yang paling populer adalah al-Zij al-Sabi. Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan rujukan para ahli astronomi Barat selama beberapa abad, selepas Al-Battani meninggal dunia. Ia berhasil menentukan perkiraan awal bulan baru, perkiraan panjang matahari, dan mengoreksi hasil kerja Ptolemeus mengenai orbit bulan dan planet-planet tertentu. Al-Battani juga mengembangkan metode untuk menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Ia memiliki peran yang utama dalam merenovasi astronomi modern yang berkembang kemudian di Eropa.
2.      Al-Sufi (903-986 M)
 Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya. Ia juga ada menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya.
3.      Al-Biruni (973-1050 M)
Ahli astronomi yang satu ini, turut memberi sumbangan dalam bidang astrologi pada zaman Renaissance. Ia telah menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya. Pada zaman itu, Al-Biruni juga telah memperkirakan ukuran bumi dan membetulkan arah kota Makkah secara saintifik dari berbagai arah di dunia. Dari 150 hasil buah pikirnya, 35 diantaranya didedikasikan untuk bidang astronomi.
4.      Ibnu Yunus (1009 M)
Sebagai bentuk pengakuan dunia astronomi terhadap kiprahnya, namanya diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang dinamakan Ibn Yunus. Ia menghabiskan masa hidupnya selama 30 tahun dari 977-1003 M untuk memperhatikan benda-benda di angkasa. Dengan menggunakan astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.
5.      Al-Farghani
Nama lengkapnya Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia merupakan salah seorang sarjana Islam dalam bidang astronomi yang amat dikagumi. Beliau adalah merupakan salah seorang ahli astronomi pada masa Khalifah Al-Ma'mun. Dia menulis mengenai astrolabe dan menerangkan mengenai teori matematik di balik penggunaan peralatan astronomi itu. Kitabnya yang paling populer adalah Fi Harakat Al-Samawiyah wa Jaamai Ilm al-Nujum tentang kosmologi.
6.      Al-Zarqali (1029-1087 M)
Saintis Barat mengenalnya dengan panggilan Arzachel. Wajah Al-Zarqali diabadikan pada setem di Spanyol, sebagai bentuk penghargaan atas sumbangannya terhadap penciptaan astrolabe yang lebih baik. Beliau telah menciptakan jadwal Toledan dan juga merupakan seorang ahli yang menciptakan astrolabe yang lebih kompleks bernama Safiha.
7.      Jabir Ibn Aflah (1145 M)
Sejatinya Jabir Ibn Aflah atau Geber adalah seorang ahli matematik Islam berbangsa Spanyol. Namun, Jabir pun ikut memberi warna da kontribusi dalam pengembangan ilmu astronomi. Geber, begitu orang barat menyebutnya, adalah ilmuwan pertama yang menciptakan sfera cakrawala mudah dipindahkan untuk mengukur dan menerangkan mengenai pergerakan objek langit. Salah satu karyanya yang populer adalah Kitab al-Hay'ah.

5.      PERKEMBANGAN ILMU ASTRONOMI PADA ZAMAN MODERN
         Para pakar astronomi pada zaman sekarang sudah mulai meneliti keadaan planet-planet luar angkasa dengan menerbangkan beberapa astronot untuk melakukan obserfasi ke planet-planet sebagai salah satu contohnya adalah planet mars. Planet merah (Mars) merupakan planet yang mendapatkan konsentrasi penuh dari para astronom. Bahkan mereka sampai membuat sebuah robot yang mampu menelusuri dataran Mars. Nasa Phoenix berhasil mendarat di Mars pada bulan Mei lalu. Dari sinilah diketahui bahwa planet Mars mampu dihidupi oleh manusia karena terdapat sumber air di dalamnya.

6.      PERKEMBANGAN ILMU ASTRONOMI DI INDONESIA
         Mulai abad ke 18, perjalanan Astronomi Indonesia telah beranjak ke arah yang lebih empiris. Pada masa itu, masyarakat dunia belum tahu jarak Bumi-Matahari. Halley, yang telah menemukan cara untuk menentukan paralaks Matahari, membutuhkan pengamatan di tempat yang berbeda-beda. Dengan menggunakan hukum Kepler, ia telah menghitung akan terjadinya transit Venus pada tahun 1761 dan 1769. Dan pengamatan fenomenal itu dilakukan di Batavia (Jakarta), di sebuah Planetarium pribadi milik John Mauritz Mohr, seorang pendeta Belanda kelahiran Jerman. Selain Mohr, Astronom Perancis De Bougainvile juga melakukan pengamatan transit Venus pada tahun 1769. Indonesia, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke hanya memiliki sedikit sekali fasilitas astronomi. Hampir semua kegiatan astronomi terpusat di Observatorium Bosscha dan Planetarium Jakarta. Ide pembuatan observatorium di daerah-daerah terpencil sudah ada sejak dulu. Yang sudah mulai berjalan seperti Planetarium di Palembang dan Tenggarong, Kalimantan. Juga adanya rencana menjadikan Pulau Biak sebagai tempat peluncuran satelit. Para pecinta Astronomi dan masyarakat Indonesia pada umumnya, memiliki mimpi agar dapat dibangun lagi observatorium-observatroium di daerah-daerah ataupun pulau-pulau terpencil lainnya. Selain belum banyak terjamah manusia, hingga tingkat polusinya kecil dan memungkinkan untuk melihat langit sangat cerah, pembangunan fasilitas astronomi itu juga menjadi sebuah ajang penyebaran pendidikan sains yang tentunya dapat mengurangi tingkat kebodohan masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan para pecinta Astronomi dapat bekerja sama dalam menyebarkan ilmu astronomi. Dengan tersedianya fasilitas media yang cukup banyak, keinginan adanya majalah atau tabloid astronomi tentunya mimpi yang harus diwujudkan. Kesediaan pemerintah untuk menyokong dana riset ataupun kegiatan keilmuan ini juga sangatlah diharapkan.


PERKEMBANGAN TEORI GRAVITASI


Gravitasi merupakan gaya interaksi fundamental yang ada di alam. Para perencana program ruang angkasa secara terus menerus menyelidiki gaya ini. Sebab, dalam sistem tata surya dan penerbangan ruang angkasa, gaya gravitasi merupakan gaya yang memegang peranan penting. Ilmu yang mendalami dinamika untuk benda-benda dalam ruang angkasa disebut mekanika celestial. Sekarang, pengetahuan tentang mekanika celestial memungkinkan untuk menentukan bagaimana menempatkan suatu satelit dalam orbitnya mengelilingi
bumi atau untuk memilih lintasan yang tepat dalam pengiriman pesawat ruang angkasa ke planet lain.
Sejak zaman Yunani Kuno, orang sudah berusaha menjelaskan tentang kinematika sistem tata surya. Oleh karena itu, sebelum membahas hukum gravitasi Newton, ada baiknya apabila Anda juga memahami pemikiran sebelum Newton menemukan hukum gravitasi.

Plato (427 – 347 SM) ilmuwan yunani mengemukakan bahwa bintang dan bulan bergerak mengelilingi bumi membentuk lintasan lingkaran sempurna. Claudius Ptolemaus pada abad ke-2 M juga memberikan pendapat yang serupa yang disebut teori geosentris. Teori ini menyatakan bumi sebagai pusat tata surya, sedangkan planet lain, bulan dan matahari berputar mengelilingi bumi. Namun, pendapat dari kedua tokoh tersebut tidak dapat menjelaskan gerakan yang rumit dari planet-planet.

Nicolaus Copernicus, ilmuwan asal Polandia, mencoba mencari jawaban yang lebih sederhana dari kelemahan pendapat Plato dan Ptolemaus. Ia mengemukakan bahwa matahari sebagai pusat sistem planet dan planet planet lain termasuk bumi mengitari matahari. Anggapan Copernicus memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan pandangan mengenai tata surya. Namun, pertentangan pendapat di kalangan ilmuwan masih tetap ada. Hal ini mendorong para ilmuwan untuk mendapatkan data pengamatan yang lebih teliti dan konkret.

Tyco Brahe (1546–1601) berhasil menyusun data mengenai gerak planet secara teliti. Data yang Tyco susun kemudian dipelajari oleh Johannes Keppler (1571–1630). Keppler menemukan keteraturan-keteraturan gerak planet. Ia mengungkapkan tiga kaidah mengenai gerak planet, yang sekarang dikenal sebagai hukum I, II, dan III Kepler. Hukum-hukum Kepler tersebut menyatakan:
1. Semua planet bergerak di dalam lintasan elips yang berpusat di satu titik pusat (matahari).
2. Garis yang menghubungkan sebuah planet ke matahari akan memberikan luas sapuan yang sama dalam waktu yang sama.
3. Kuadrat dari periode tiap planet yang mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari.

Pendapat Copernicus dan hukum Keppler memiliki kesamaan bahwa gaya sebagai penyebab keteraturan gerak planet dalam tata surya. Pada tahun 1687,Isaac Newton membuktikan dalam bukunya yang berjudul “Principia” bahwa gerakan bulan mengelilingi bumi disebabkan oleh pengaruh suatu gaya. Tanpa gaya ini bulan akan bergerak lurus dengan kecepatan tetap. (Sesuai dengan inersia), gaya ini dinamakan gaya gravitasi.

Gaya gravitasi memengaruhi gerakan planet-planet dan benda-benda angkasa lainnya. Selain itu, gaya gravitasi juga penyebab mengapa semua benda jatuh menuju permukaan bumi. Pemikiran Newton merupakan buah karya luar biasa karena dapat menyatukan teori mekanika benda di bumi dan mekanika benda di langit. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan mengenai gerak jatuh bebas dan gerak planet dalam tata surya.

Sabtu, 29 Desember 2012

PERKEMBANGAN FISIKA


Perkembangan Fisika
Secara sederhana pengertian fisika ialah ilmu pengetahuan atau sains tentang energi, transformasi energi, dan kaitannya dengan zat. Sebagaimana sains yang lain, fisika juga mengalani perkembangan yang pesat terutama sejak abad ke-19. Oleh karena itu orang membagi fisika dalam fisika klasik dan fisika modern. Fisika klasik merupakan akumulasi dari pengatahuan, teori-teori, hukum-hukum, tentang sifat zat dan energi yang sebelum tahun 1900 mengalami penyempurnaan. Adapun bidang-bidang yang menjadi bahasannya meliputi mekanika, akustik, termometri, termodinimika, listrik dan magnet, optika. Bidang bahasan ini tetap merupakan dasar dan kerekayasaan dan teknologi, serta merupakan awal pelajaran fisika. Sekitar tahun 1900 terjadi beberapa fenomena anomali dalam flsika klasik sehingga melahirkan fisika modern.
Fisika modern mempelajari struktur dasar suatu zat, yakni molekul, atom, inti serta partikel dasar. Teori relativitas menunjukkan bahwa dalam hal jarak yang amat besar serta kecepatan yang amat tinggi, teori fisika klasik kurang memadai. Sejak 1925 teori kuantum tentang zat serta teori relativitss dapat dikatakan mendominasi fisika.
Fisika modem juga memberikan dasar serta penjelasan yang umum kepada fisika klasik. Sebagai contoh fisika modem menunjukkan bahwa energi dan zat adalah dua hal yang dapat dipertukarkan, artinya energi dapat hilang dari sistem dan timbul kembali sebagai zat dan demikian pula sebaliknya. Tetapi ini bukan berarti bahwa hukum kekekalan energi dalam fisika klasik
Penemuan Newton yang dianggap paling penting ialah dalam bidang mekanika. Dikisahkan ketika dia sedang ada di kebunnya pada tahun 1665 ia melihat buah apel jatuh dari pohonnya. Peristiwa ini kemudian meninbulkan gagasan tentang gaya gravitasi bumi. Selanjutnya ia mengemukakan bahwa besarnyn gaya tarik antara dua benda berbanding terbalik dengan jarak dua benda pangkat dua.
Selain itu hasil karyanya yang besar pada tahun 1678 adalah tulisannya yang berjudul “Philosophiae naturalis principia mathematica” atau yang biasa disebut “Pnincipia” saja. Dalam tulisan tersebut ia mengemukakan tiap hukum yang berhubungan dengan gerakan, yakni:
1)       suatu benda akan tetap bergerak pada kecepatan yang sama sepanjang garis lurus atau tetap diam, bila tidak ada gaya yang mempengaruhinya,
2)       perubahan gerak sebanding dengan besarnya gaya yang dikenakan pada benda tersebut, dan
3)       pada setiap aksi selalu timbul reaksi yang sama.
Ketiga hukum ini disebut hukum Newton. Ketiga hukum Newton dan hukum gravitasi telah mampu memecahkan persoalan astronomi, yakni menentukan posisi yang tepat serta gerakan planet-planet. Karenanya ia sering disebut sebagai astronom besar di abad itu. Newton juga memberiltan sumbangan pemikiran dalam bidang termodinamika dan akustik.
Pada abad ke-19 telah terjadi perkembangan dalam bidang akustik yaitu telah dibuktikannya bahwa suara itu berupa gelombang melalui sifat-sifat gelombang seperti refleksi, refraksi dan interferensi. Gelombang suara itu ada yang terdengar oleh telinga biasa, dan ada yang tak terdengar oleh telinga biasa atau yang disebut gelombang ultrasonik. Kemajuan dalam bidang listrik dan elektronika sejak awal abad ke-20 memungkinkan kita untuk memproduksi, mengontrol dan mengukur gelombang suara, baik yang terdengar maupun yang tidak. Sekarang pengertian akustik meliputi suara yang terdengar dan yang tak terdengar atau ultrasonik. Gelombang ultrasonik telah dipergunakan di berbagai bidang antara lain dalam bidang kedokteran
Perkembangan fisika dalam bidang kalor atau panas meliputi pengukuran kalor atau kalorimetri, pemindahan kalor, dan termodinamika. Hingga saat ini satuan untuk kalor masih bermacam-macam, misalnya BTU, kalori, dan juga erg maupun joule. Satuan joule diambil dari nama orang yakni James Precot Joule (1818-1889). Ia adalah seorang ahli fisika bangsa Inggnis. Ia bekerja melakukan penelitian di laboratoniumnya sendini dan juga tidak menjabat apapun di perguruan tiuggi. Oleh karenanya teori yang dikemukakannya mula-mula kurang mendapat perhatian dari para ahli fisika.
Pada tahun 1860 ia menemukan hukum yang berhubungan dengan kalor yang terjadi pada konduktor listrik. Menumut Joule panas atau kalor yang tejadi pada konduktor listrik itu sebanding dengan tahanan kali arus pangkat dua. Dengan penemuan ini yang kemudian dikenal sebagai hukum Joule ia memperoleh penghargaan akademik. Hasil penelitian yang ia lakukan dikemukakannya dalam makalah yang berjudul “On the Caloric Effects of Magnetic Electricity and the Mechanical Value of Hear pada tahun 1843. Teori yang dikemukakannya ternyata kurang menimbulkan minat para ahli. Baru pada tahun 1847 ketika ia menjelaskan hal mi kepada Lord Kelvin ia mendapat pujian. Lord Kelvin adalah seorang ahli fisika dan ahli matematika bangsa Skotlandia yang terkenal dengan gagasannya tentang suhu absolut atan suhu Kelvin.
Termodinamika mempelajari transformasi energi menjadi panas atau kalor dan juga sebaliknya dari kalor menjadi energi. Dua hukum dasan dalam termodinamika ialah:
 (1) energi alam semesta itu tetap dan (2) entropi alam semesta cenderung bertambah.
Teori tentang termodinamika telah dikemukakan oleh Carnot yang telah melakukan penelitian tentang mesin uap. Nicolas Leonard Sadi Carnot (1796-1832) adalah seorang ilmuwan sains bangsa Perancis. Dari penelitiannya ia dapat mengemukakan teori tentang mesin uap yang kemudian disebut teori Cannot yang tertulis
dalam bukunya “Reflexions sur la puissance motive du feu” yang diterbitkan pada tahun 1840 setelah penulisnya meninggal. Dalam buku mi iìa menjelaskan bahwa usaha yang dapat diperoleh pada mesin ideal hanya tergantnng pada sumber panas dan penampung panas, sehingga efisiensi dapat dthitung. Hingga duapuluh tahun lamanya buku ini tidak menanik perhatian orang. Setelah ditemukan kembali oleh William Thomson (kemudian menjadi Lord Kelvin) dan digunakan untuk menentukan sifat-sifat zat, teori Carnot mulai
diketahui dan mendapat perhatian para ilmuwan fisika.
Ilmu tentang listrik dan magnet mula-mula dipelajari orang secara terpisah, namun sejak tahun 1830 orang menyadari bahwa keduanya sangat erat hubungannya sehingga listnik dan magnet merupakan satu pokok bahasan dalam ilmu fisika. Beberapa orang yang memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang ini antara lain ialah Ohm, Maxwell dan Hertz.
Georg Simon Ohm (1787-1854) adalah seorang ahil fisika bangsa Jerman. Sumbangaanya terhadap perkembangan fisika berupa hukum yang menjelaskan hubungan antara tahanan listrik dengan selisih atau beda potensial dan arus listnik. Hukum  itu dinamakan hukum Ohm yang ditulis sebagai: E =IR, dimana E ialah beda atau selisih potensial, I ialah intensitas arus listrik dan R adalah tahanan.listrik. Nama Ohm dipakai sebagal satuan tahanan listrik.
James Clerk Maxwell (1831-1879) adalah seorang ahli fisika Skotlandia yang sejak tahun 1871 menjabat sebagai guru besar fisika eksperimental pada universitas Cambridge. Tahun 1856 ia menulis makalah tentang cincin Saturnus yang berjudul: “On the Stability of Motion of Saturn’s Ring”. Tulisannya ini merupakan langkah menuju teori kinetik dan dinamika gas-gas. Dia mengemukakan teori elektromagnetik untuk cahaya sekitar tahun 1865. Teori ini mengantarkannya kepada penemuan gelombang elektromagnetik dan ia pun dapat menunjukkan bahwa kecepatan cahaya yang diketahui orang pada waktu itu sama dengan kecepatan gelombang elektromagnetik. Oleh karenanya ia mengambil kesimpulan bahwa cahaya terdiri atas gelombang elektromagnetik yang tampak oleh mata. Gelombang etektromagnetik yang tidak tampak oleh mata, misalnya sinar X, sinar gamma, sinar ultraviolet telah digunakan di kemudian hari untuk keperluan komunikasi tanpa kabel, seperti radio, televisi dart lain-lainnya.
Bukunya yang berjudul “Treatise on Electricity and Magnetism” diterbitkan pada tahun 18Th, namun teori yang dikemukakannya tidak memperoleh perhatian. Baru pada tahun 1888 teori tersebut diungkap kembali oleh Hertz, yang juga melakukan penelitian tentang sinar ektromagnetik. Hertz menyatakan bahwa gelombang elektrornagnetik lebih panjang daripada gelombang cahaya.
Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894) adalah seorang ahli fisika bangsa Jerman yang pertama-tama memperkuat pendapat Maxwell tentang radiasi elektromagnetik. Pada tahun 1888 ia menulis makalah tentang energi kinetik dan aliran listnik. Dan penelitian-penelitian yang dilakukan antara tahun 1886-1889 ia menarik kesimpulan bahwa gelombang elektromagnetik mengikuti hukum refraksi dan polarisasi dan bahwa gelombang elektromagnetik itu berbeda dengan gelombang cahaya hanya pada panjang gelombangnya. Dengan demikian ia memperkuat pendapat Maxwell bahwa cahaya adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik
Seorang ahli matematika bangsa Belanda Willebrod van Roijen Sneil (1591-1626) yang nama Latinnya Sneilius, telah memberikan sumbangan besar dalam bidang optika. Dalam eksperimen yang ia lakukan, ia memperoleh suatu hukum yang berhubungan dengan refraksi cahaya dari satu medium transparan ke medium transparan yang lain, misalnya dari udara ke gelas, maka sinus sudut datang cahaya dan sinus sudut refraksi cahaya merupakan perbandingan yang tetap.
Teori tentang cahaya dan penglihatan telah dikemukakan orang pada zaman Yunani purba yaitu bahiwa apabila seseorang melihat suatu benda maka sinar datang dari mata dan mengenai benda. Hal ini dibantah kemudian oleh ilmuwan muslim Al-Haytsam (965-1039) yang mengatakan bahwa sinar cahaya bergerak dari obyek menuju mata. Artinya benda akan terlihat apabila ia memantulkan sinar kepada mata. Pendapat Haytsam ini sesuai dengan pendapat atau teori yang sekanang kita ikuti.
Sebelum tahun 1800 orang mengikuti apa yang dikemukakan oleh Newton yaitu bahwa cahaya itu terdiri atas partikel-partikel yang bergerak dengan kecepatan yang amat tinggi, yakni sekitar 186.000 mil per detik. Kemudian setelah tahun 1800 banyak bukti bahwa sinar cahaya itu berupa gelombang yang bergerak, seperti bunyi atau suara meskipun tidak samua betul. Teori ini juga diterima oleh banyak orang, sebelum Maxwell menjelaskan tentang teori gelombang elektromagnetik. Perkembangan fisika selanjutnya termasuk dalam fisika modern.
Perkembangan fisika yang berjalan dengan bailk pada abad ke19, ternyata menghadapi beberapa hal yang tidak sesuai dengan hukum-hukum fisika kiasik. Sebagai contoh pada tahun 1885 ketika mencoba mendemonstrasikan gelombang elektromagnetik, Hertz menemukan efek fotoelektrik, yakni adanya muatan negatif yang keluar dari permukaan logam apabila dikenai cahaya.
Pada waktu yang hampir bersamaan Thomas Alfa Edison (1847-193l) menemukan adanya muatan negatif yang terlepas dari filamen lampu yang membara. Di kemudian hari penemuan semacam inil merupakan awal ditemukannya sel fotoelektrik dan tahung vakum termionik, yakni alat-alat yang amat diperlukan dalam sains modern dan teknologi.
Beberapa orang yang telah melakukan ekspenimen dengan aliran listrik dalam tabung bertekanan rendah ialah Crookes, Thomson dan Rontgen. Selanjutnya penemuan-penemuan oleh Becquerel, suami isteri Curie melengkapi perkembangan fisika modern, menuju pada teori kuantum, teori relativitas dan fisika inti.
Sir William Crookes (1832-1919) adalah seorang ahli kimia dan ahli fisika bangsa Inggris. Pada tahun 1879 Crookes melakukan ekspenimen tentang radiasi yang terjadi pada tabung berisi udara bertekanan sangat rendah, yang sekarang disebut tabung Crookes. Tabung in terdini atas tabung gelas yang di dalamnya terdapat dua buah elektroda, yakni katoda dan anoda. Udara yang terdapat dalam tabung dipompa keluar hingga tingkat kehampaan yang maksimal yang dapat dicapal pada waktu itu. Bila kedua elektroda dihubungkan dengan sumber listnik yang bertegangan tinggi maka dari katoda terpancar sinar yang lurus menuju anoda. Crookes juga mengamati bahwa sinar ini dapat dibelokkan oleh medan magnet. Berdasarkan hasil penelitiannya ia mengemukakan bahwa sinar katoda itu berupa partikel-partikel yang bermuatan listrik negatif dan bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Pendapat Crookes ini belum dapat diterima oleh sebagian besar para ahli fisika pada waktu itu sehingga tidak ada penelitian lebih lanjut dalam kurun waktu yang cukup lama, sampai ditemukannya sinar X oleh Rontgen.
Wilhelm Konrad Rontgen (1845-1923) adalah seorang ahli fisika bangsa Jerman yang menjadi guru besar fisika di beberapa universitas di Jerman. Pada tahun 1895 ia melakukan eksperimen dengan tabung Crookes yang telah dikurangi tekanan udaranya dengan pompa udara. Ia menemukan sesaatu kejadian yang tidak diduganya. Kristal barium platino sianida yang terletak di dekat tempat ia melakukan eksperimen ternyata bersinar dengan terang. Kejadian lain yang ia temukan ialah bahwa lempeng fotografi yang tersimpan di dekatnya juga seperti telah dikenai oleh cahaya. Ia mencari sumber cahaya yang telah mengenai kristal barium platino sianida dan yang telah membuat lempeng fotografi terkena cahaya. Ternyata cahaya tersebut datang dari tabung vakum yang ia gunakan dalam eksperimen tersebut. Atas dasar penemuannya pada tanggal 8 November 1895 ia mengemukakan pendapatnya bahwa sinar katoda yang terjadi dalam tabung vakum itu telah mengenai anoda yang terbuat dan logam dan mengakibatkan terjadinya sinar yang memancar keluar dan tabung vakum itu. Sinar yang ditemukannya dinamai sinar X. Sekarang sinar ini kita kenal dengan nama sinar Rontgen yang sangat besar manfaatnya dalam bidang fisika dan kedokteran. Atas dasar penemuan sinar-X inii Rontgen memperoleh modali Rumford pada tahnn 1896 dan pada tahun 1901 ia memperoleh Hadiah Nobel untuk fisika.
Sementara itu Thomson juga melakukan penelitian dengan menggunakan tabung vakum, seperti yang dilakukan oleh Crookes. Joseph John Thomson (1845-1923) adalali seorang ahli fisika bangsa Inggris yang menjabat guru besar di beberapa perguruan tinggi di Inggnis. Selama beberapa tahun ia melakukan eksperimen tentang konduksi listrik melalui gas-gas dalam tabung Crookes. Dalam tahun 1897 ia mengemukakan pendapatnya bahwa sinar katoda itu terdini atas partike.l-partikel yang amat kecil dan bermuatan listnik negatif. Dengan ditemukannya sinar-X oleh Rontgen pada tahun 1895, Thomson melakukan pengukuran terhadap partikel negatif inii yang ia katakan sebagai bagian dari semua jenis atom dan ia menyebutnya dengan istilah “corpuscles” yang sekarang kita sebut elektron.Istilah elektron untuk partikel sinar katoda diperkenalkan oleb George Johnstone Stoney seorang ahli fisika matematik bangsa Irlandia. Selanjutnya istilah elektron digunakan untuk menunjukkan partikel negatif yang terdapat pada setiap atom.
Thomson merupakan orang pertama yang memperkenalkan fisika atom sehingga ia dapat dikatakan sebagai bapak fisika atom dan juga merupakan pendiri laboratorium penelitian Cavendish. Di bawah kepemimpinannya laboratorium Cavendish ini menjadi terkenal di seluruh dunia, sehingga banyak ahli fisika yang terkenal melakukan penelitian di sana. Atas jasanya di bidang fisika atom ini Thomson mendapat Hadiah Nobel untuk fisika pada tahun 1906 dan kemudian mendapat gelar bangsawan dari kerajaan Inggris pada tahun 1908. Penemuan elektron ini telah memberikan sumbangan yang berharga bagi perkembangan teori tentang struktur atom. Di samping melakukan penelitian Thomson juga menulis buku—buku antara lain berjudul “Applications of Dynamics to Physics and Chemistry’ (1888); “The Conduction of Electricity through Gases” (1903);   “Rays of Positivc Electricity and their Application to Chemical Analysis” (1913); dan “The Electron in Chemistry” (1923).
Selain dari ditemukannya elektron, sumbangan bagi perkembangan teori tentang struktur atom diberikan pula.oleh adanya sifat radioaktif pada beberapa unsur kimia. Beberapa orang yang berjasa dalam penemuai sifat radioaktif ini antara lain ialah Becquerel dan suami isteri Pierre dan Maria Curie.
Antoine Henri Becquerel adalah seorang ahli fisika bangsa Perancis yang menjabat sebagi guru besar fisika pada Ecole Polytechnique di Perancis. Penemuan Becquerel sebenaraya dipicu oleh penemuan sinar-X oleh Rontgen pada tahun 1895. ketika Becquerel mendengar tentang penemuan sinar-X yang berasal dan tabung vakum dan dapat menembus pembungkus lempeng fotografi serta benda lain di dekatnya, maka ia berpikir bahwa benda atau material lain yang berfluoresensi atan berfosforesensi tentu dapat memancarkan sinar yang serupa dengan sinar-X. untuk menguji gagasannya, ia membungkus lempeng fotografi dengan kertas hitam agar tidak terkena sinar matahari, kemudian ia menempatkan sebuah kristal material yang benfosforesensi di atas kertas pembungkus dan meletakkannya diluar agar kena sinar matahari. Apabila material yang berfosforesensi itu memancarkan. sinar yang dapat menembus kertas pembungkus maka sinar tersebut akan mengenai lempeng fotografi. Dengan demikian apabila lempeng fotografi itu diproses, akan terbentuk bayangan kristal. Apabila gambaran bayangan ini terjadi, Becquerel dapat menyimpulkan bahwa hasil eksperimennya membenarkan hipotesisnya yakni bahwa material itu benar-benar memancarkan sinar-X ketika berfosforesensi.
Peristiwa yang dialami sungguh berbeda dengan apa yang diharapkan. Ketika ia membawa kristal itu keluar ternyata cuaca di luar berawan dan sinar matahari hanya tampak sedikit. Hal ini amat mengecewakan Becquere, karenanya ia menyimpan kembali kristal dan lempeng fotografi yang masih terbungkus itu ke dalam laci yang gelap. Ia tidak berharap bahwa sinar matahari tadi dapat membuat kristal berfosforesensi. Dengan demikian kristal itu tidak akan mernancarkan sinar yang dapat menembus dan mengenai lempeng fotografi.
Selanjutnya ia mempersiapkan eksperimen yang serupa dengan menggunakan lempeng fotografi yang baru untuk menghindari kekeliruan apabila lempeng yang lama itu telah dikenai cahaya meskipun sedikit. Setelah eksperimennya selesai dilakukan ia memproses lempeng fotografi yang lama bersama-sama dengan yang baru. Suatu hal yang mengejutkan ialah bahwa pada lempeng yang lama terdapat bayangan kristal dengan intensitas yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam keadaan gelap kristal tersebut memancarkan sinar yang dapat menembus kertas pernbungkus hingga mengenai lempeng fotografi. Dengan demikian jelaslah bahwa pancaran sinar ini tidak ada hubungannya dengan sifat fosforesensi kristal sebagaimana diasumsikan sebelumnya. Kenyataan ini mendorong Becquerel untuk meneliti sumber sinar yang dapat menembus kertas pembungkus lempeng fotografi. Akhirnya ia mengetahui bahwa sinar tersebut berasal dan unsur uranium, karena secara kebetulan kristal yang digunakan dalam eksperimennya itu mangandung uranium. Dalam penelitian lebih lanjut Becquerel menggunakan berbagai senyawa uranium dan mengetahui bahwa intensitas sinar yang dipancarkau kristai itu sebanding dengan prosentase uranium yang terdapat dalam mineral tersebut. Becquerel menemukan adanya sifat radioaktif pada uranium ini pada tahun 1896 dan pada tahun 1903 Becquerel bersama dengan Pierre dan Maria Curie memperoleh Hadiah Nobel untuk fisika atas hasil penelitian mereka mengenai sifat radioaktif dalam uranium.
Maria Sklodowska Curie (1867-1934) adalah seorang ahli kimia dan ahli fisika bangsa Polandia, sedangkan Pierre Curie (1859-1906) adalah seorang ahli fisika dan ahli kimia bangsa Perancis. Keduanya adalah sepasang suami isteri. Maria Curie atau yang sering dikenal sebagai Madame Curie melakukan penelitian tentang uranium bersama Pierre Curie. Setelah melakukan analisis terhadap bijih uranium, mereka mengetahui adanya unsur lain yang juga mempunyai sifat radioaktif lebih besar daripada uraium. Unsur pertama yang ditemukan dinamakan polonium untuk mengenang tanah air Maria. Unsur ini belum dapat diperoleh dalam keadaan murni. Pada tahun 1898 Maria menemukan unsur yang memiliki sifat radioaktif sangat tinggi dan diberi nama radium, namun belum diperoleh secara murni. Baru pada tahun 1910 Maria dapat memperoleh logam radium murni. Pada tahun 1911 Maria Curie memperoleh Hadiah Nobel untuk kimia atas keberhasilannya mengisolasi unsur radium. Sayang Pierre Curie tidak dapat ikut merasakan kebahagiaan menerima Hadiah Nobel ini karena dia telah meninggal pada tahun 1906  karena keeelakaan lahj hntas di kota Paris.
Seorang ahli fisika yang berjasa dalam mengembangkan teori atom ialah Rutherford seorang ahli fisika bangsa Inggris. Ernest Rutherford (1871-1937) menemukan sinar radioaktif yang dinamainya sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma setelah melakukan penelitian tentang penguraian radioaktif bersama Frederick Soddy selama hampir 10 tahun. Soddy adalah seorang ahli kimia dan ahli fisika bangsa lnggris. Di samping itu ia juga melakukan penelitian tentang transformasi radioaktif beberapa unsur dan menyatakan bahwa peluang terjadinya disintegrasi atom tidak tergantung dan unsur atom itu. Pada tahun 1911 ia melakukan ekspeniman menggunakan sinar alfa yang berkecepatan tiuggi yang dilalukan sebuah lubang kecil pada logam tembaga dan menabrak lempeng emas yang sangat tipis. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa banyak partikel sinar alfa yang mengalami deviasi atau penyimpangan kurang dari 1 derajat setelah melewati lempeng emas. Ada pula partikel yang mengalami penyimpangan yang cukup besar, bahkan ada sebagian kecil yang terpantul kembali. Atas dasar hasil ekspeimen itu ia menyimpulkan bahwa muatan positif dalam atom itu terpusat pada suatu inti kecil di pusat atom, sehingga intensitas listriknya mampu mendefleksi bahkan memantulkan kembali beberapa partikel alfa. Dengan demikian model atom menurut Rutherford terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan masif dan dikelilingi pada jarak yang relatif besar oleh elektron-elektron yang senantiasa bergerak dalam orbit tertentu. Hipotesis Rutherford ternyata masih mengalami masalah. Menurut teori fisika, muatan listrik yang dipercepat akan mengeluarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik Demikian pula dengan elektron yaig bergerak di sekeliling inti atom. Berdasarkan teori elektron akan memancarkan gelombang elektromagnetik secara terus menerus dan kemudian akan menuju ke inti atom. Kenyataan menunjukkan bahwa tumbukan antara elektron dengan inti itu tidak pernah terjadi. Jadi di sini ada kontradiksi antara teori elektromagnetik dengan kenyataan bahwa atom itu tetap stabil. Alasan sementara yang dapat dikemukakan ialah bahwa hukum fisika yang berlaku dalam dunia makroskopik itu tidak berlaku dalam dunia mikroskopik atom. Namun demikian atas dasar hipotesis Rutherford ini Bohr pada tahun 1913 mengembangkan teori tentang struktur atom selanjutnya. Pada tahun 1917 Rutherford berhasil mengubah atom nitrogen menjadi atom oksigen dengan jalan menembak atom-atom nitrogen dengan partikel alfa. Dengan demikian ia adalah orang pertama yang mengubah suatu unsur menjadi unsur lain.
Sumbangan pemikiran Bohr tentang struktur atom merupakan kelanjutan dan teori Rutherford. Niels Henrik David Bohr (1885- 1962) atau yang biasa disebut Niels Bohr adalah ahli fisika bangsa Denmark. Pada tahun 1913 Bohr mengemukakan teori tentang struktur atom yang dapat menerangkan adanya spectrum garis serta kestabilan atom. Dengan melakukan beberapa eksperimen Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa electron dalam atom berada pada tingkat energi tertentu. Hal ini berarti bahwa elektron tidak mungkin mengeluarkan energi secara kontinyu. Dinyatakan pula bahwa elektron dapat berubah energinya dengan cara berpindah dan satu tingkat energi ke tingkat energi lain tetapi tidak secara gradual, melainkan dengan satu lompatan. Elektron akan mengeluarkan energi yang besarnya tertentu apabila ia pindah dari tingkat energi yang tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah.
Pendapat Bohr ini sekaligus menjadi dasar mekanika kuantum, yaitu suatu studi tentang hukum-hukum gerakan yang melibatkan partikel yang amat kecil. Partikel yang amat kecil, misalnya elektron, ternyata tidak mengikuti Hukum Newton tentang gerakan dan juga Hukum Elektrodinamika yang menjelaskan tentang interaksi antara muatan-muatan hstrik yang bergerak. Hal mi kemudian diperjelas oleh Planck antara tahun 1900-1905.
Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858-1947) atau yang biasa dikenal dengan nama Max Planek, adalah seorang ahli fisika Jerman. Pada usia 21 tahun ia memperoleh gelar doktor dalam ilmu fisika dengan predikat summa cum laude, kemudian menjadi guru besar fisika pada tahun 1889 di Berlin. Dalam bulan Desember 1900 Planck mengemukakan hipotesis atau pendapatnya yang amat berarti. Dia menyatakan bahwa energi gelombang cahaya itu tidak mengalir secara kontinyu tetapi dalam unit-unit yang terpisah. Unit-unit energi ini disebut kuantum. Ia memberikan penjelasan pula tentang radiasi yang timbul dari benda padat yang panas dengan menggunakan teori kuantum, yaitu bahwa energi yang terpancar itu haruslah dalam bentuk kuantum. Tiap kuantum mengandung sejumlah energi tertentu yang sebanding dengan frekuensi gelombang. Konstanta atau tetapan perbandingannya disebut konstanta Planck dengan simbol h, yang merupakan faktor penting di kemudian bari. Teori kuantum dari Planck inin digunakan oleh Einstein pada tahun 1905 untuk menjelaskan efek fotoelektrik.
Atas hasil pemikiran dan penemuannya, Planek memperoleh hadiah Nobel pada tabun 1918, setelah teorinya ternyata benar dan memiliki arti penting dan fundamental dalam perkembangan teori fisika. Buku yang ditulisnya antara tahun 1916-1930 berjudul “Ninfuhrung in die theoretische Physik” dan pada tahun 1933 “Wege Zur physkalischen Erkenntnis”. Planek disebut sebagai bapak mekanika kuantum. Teori kuantum Planck ini dikembangkan lebih 1anjut oleh Broglie dan para ahli yang lain.
Louis Victor de Broglie adalah seorang ahli fisika bangsa Perancis. Ia tertarik pada pendapat Planck dan penjelasan Einstein tentang efek fotoelektrik. Pada tahun 1923 ia mengemukakan pendapatnya tentang sifat ganda dari cahaya yakni sebagai gelombang dan juga sebagai partikel. Gerakan suatu partikel dengan massa tertentu dan kecepatan tertentu menimbulkan sifat-sifat gelombang. Hipotesis Broglie yaitu aspek gelombang pada emisi partikel ternyata kurang mendapat perhatian para ahli fisika. Pada tahun 1927 hipotesis ini mendapat pembuktian dan hasil eksperimen yang dilakukan oleh ahli fisika Amenika yakni Clinton Davisson dan Lester Germer, ketika mereka menemukan adanya difraksi gerakan elektron. Sejak itu mekanika gelombang memperoleh perhatian dari ahli-ahli fisika. Pada tahun 1929 Broglie memperoleh Hadiah Nobel untuk fisika.
Sejarah perkembangan sains tidak menunjukkan suatu garis lengkung yang rata. Sebaliknya, garis sejarah tersebut memperlihatkan empat tahap dengan empat loncatan berbeda. Setiap loncatan membuka era baru yang erat pula hubungannya dengan alam pikiran umat mausia dari masa itu. Dalam sejarah ilmu pengetahuan empat loncatan itu disebut revolusi ilmu fisika seperti yang dikemukakan Hoyle dalam Zen (1982: 17-19). Dan perkembangan empat revolusi itu adalah sebagi berikut:
1.       Revolusi Pertama
Revolusi ini membuka erat bagi penelitian mendalam mengenai gaya gravitasi, dan penelitian mengenai gerakan benda-benda. Hasil-hasil yang dicapai dalam era ini, ialah suatu pembuktian bahwa sifat alam dapat “dilukiskan” dalah artian diletakkan dalam suatu deskripsi yang jelas dan pasti, oleh karena itu dapat diramalkan secara amat teliti. Gerak-gerik benda angkasa, peredaran bintang, munculnya komet dan sebagainya, serta sifat dan tingkah laku benda-benda di bumi dapat dinyatakan dalam rumus-rumus matematika. Sebagaiman diketahui era ini dirilis oleh Isaac Newton. Perkembangan selanjutnya dari era ini mengahsilkan nama-nama seperti: Bernoulli, Euler, Legrange dan Laplace. Namun demikian, betapapun besar hasil-hasil yang dicapai oleh sarjana era ini, ia mulai kehilangan momentum menjelang pertengahan abad ke-19. Para ahli mulai merasakan bahwa untuk dapat berkembang lebih lanjut sains memerlukan arah pemikiran baru. Dengan demikian secara lambat laun sains memasuki era revolusi kedua.
2.       Revolusi Kedua
Era ini lebih memusatkan pada sifat-sifat kelistrikan dan kemagnetan benda sebagai keseluruhan, dan juga mengenai sifat-sifat radiasi. Perkembangan sains dari era ini dipelopori oleh sarjana-sarjana besar seperti Faraday, sedangkan deskripsi teoritis mengenai kemagnetan dan kelistrikan dikembangkan oleh Maxwell. Revolusi fisika di era inilahyang benar-benar menghantarkan manusia ke jaman listrik dan industri modern, sedangkan ilmu pengetahuan modern dalam bidang elektronika juga lahir dalam era ini. Perkembangan-perkembangan dari era ini banyak sekali mempengaruhi kehidupan manusia modern. Di jaman ini pul dikembangkan pengetahuan tentang radiasi.
Yang disebut radiasi, ialah satuan-satuan individu yang yang disebut kuanta. Jika terdapat kuanta dalam jumlah yang cukup besar maka kuanta tersebut akan mengatur diri ke dalam pola gelombang. Setiap pola memiliki panjang gelombang, dan radiasi dilukiskan dalam panjang gelombang tersebut. Pengetahuan dalam hal ini memungkinkan telekomunikasi modern seperti yang kita kenal saat ini.
3.       Revolusi Ketiga
Era yang dibuka oleh revolusi kedua belum lagi mengendur lajunya, tetapi dunia fisika telah mulai merintis pula kea rah pembukaan era baru yang dibawakan oleh revolusi ketiga. Era ini dimulai pada awal abad ini dengan ditemukannya sifat kuantum cahaya oleh Max Plack. Era ini membawa revolusi secara menyeluruh dalam pemikiran mausia tentang zat, tetapi juga tentang jagad raya.
Perlu diingat bahwa pada fase awal ilmu fisika sangat banyak bergerak dalam duania astronomi, tetapi di fase-fase berikut manusia lebih banyak mengarahkan perhatian pada kejadian-kejadian dan eksperimen-eksperimen yang dilakukan di laboratorium. Di era ketiga kembali manusia mengarahkan pandangan dan perhatian ke langit yakni ke dunia astronomi, tetapi melalui pengetahuan dan pengertian yang dipeoleh dari eksperimen di laboratorium. Dapat dipastikan bahwa tidak mungkin astronomi mencapai apa yang didapat saat ini jika tetap tinggal dalam alam pikiran era Newton dari era revolusi pertama. Kecemerlangan era ini dibawa oleh: Einstein yang merumuskan Teori Relativitas; Rutherford mengenai atom; Bohr mengenai kuantum serta nama-nama yang berkaitan dengan teori kuantum baru seperti Schrödinger, Heisenberg dan Dirac.
Perkembangan-perkembangan era ini memungkinkan mausia menyelan sedalam-dalamnya ke inti rahasia benda yang dianggap paling kecil sperti atom, dan mengarungi menjelajahi samudra jagad raya yang semula diperkirakan tak terbatas. Diperkirakan dengan dibentuknya era ini pada dasarnya semua sudah dikemukakan. Yang perlu dikerjakan hanyalah penyempurnaan disana-sini. Namun, tidak demikian halnya.
4.       Revolusi Keempat
Revolusi fisika keempat dimulai pada tahun 1938 dengan ditemukannya sebuah tipe materi baru yang disebut partikel oleh Anderson. Dulu diperkirakan atom merupakan benda terkecil yang tidak mungkin dipecah-belah lagi. Kini dengan dipelopori penemuan Anderson dan dengan pertolongan peralatan-peralatan besar seperti siklotron, aselerator dan sebagainya. Menjelang akhir dasawarsa limapuluhan tidak kurang dari 30 partikel baru ditemukan. Hal ini pada dasarnya sangat mengejutkan karena hal ini membuat manusia bertanya apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin. Ternyata apabila manusia menelaah hal ikhwal dari yang ultra kecil pengetahuannya menjadi samara-samar, tetapi demikan pula apabila ia hendak menelaah hal-hal yang menyangkut sesuatu dengan ukuran ultra besar. Apa yang dimaksud dengan untra-kecil dan ultra-besar?
Kita ketahui bahwa atom adalah bagian zat amat kecil: jika dijejerkan secara berdekatan maka 10.000.000.000 (sepuluh milyar) atom-ataom itu baru mencapai panjang tubuh manusia; dan dalam tubuh orang dewasa terdapat 7.000.000.000.000.000.000.000.000.000 (7 x 1027) buah atom.
Jika mausia membicarakan masalah penyebaran materi di jagad raya, manusia berada dalam wilayah ukuran ultra-besar. Dibandingkan dengan ukuran ultra-kecil, ukuran uktra-besar secara fisis tidak terjangkau oleh daya  pikiran manusia.Ukuran ultra-besar melampaui ukuran ultra-kecil dengan angka 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 (1037). Jarak inilah yang harus dijangkau oleh sains.